Muhammad Hassan di Tiro
|
|
Tempat Kelahiran
|
|
Tempat Meninggal
|
|
Pengabdian bagi
|
|
Lama berdinas
|
|
Pertempuran/perang
|
Teungku Hasan Muhammad di Tiro (lahir di Pidie,
Aceh, 25
September 1925 – meninggal
di Banda
Aceh, 3 Juni
2010 pada umur 84
tahun)sehari sebelum meninggal dia dianugerahi WNI oleh pemerintah Indonesia,
dia adalah proklamator kemerdekaan Aceh pada 4 Desember
1976. Hasan Tiro
sekarang ini menetap di Stockholm, ibu kota Swedia. Dia ikut keluar-masuk hutan bersama pasukannya pada
1976 untuk memisahkan diri dari Indonesia. Perjuangannya itu hanya berlangsung selama tiga
tahun. Karena serangan tentara Indonesia yang tak tertahankan, ia mengungsi ke
berbagai negara, sebelum akhirnya menetap di Stockholm, ibu kota Swedia.
Setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto, isu "Aceh merdeka" kembali menjadi
sorotan dunia. Organisasinya (Gerakan Aceh Merdeka) muncul ke pentas
internasional. Hasan Tiro pernah dan menandatangani deklarasi berdirinya Negara
Aceh Sumatra, pada akhir 2002. Dia juga menandatangani surat perihal GAM yang
dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan
pada 25
Januari 1999.
Dalam berbagai perundingan damai antara RI dan GAM, restu Hasan Tiro selalu
ditunggu.
Pengakuan orang Aceh terhadap
Tengku Hasan bukan hanya karena perjuangannya. Dalam tubuhnya mengalir darah
biru para pejuang Aceh. Tengku Hasan lahir di Pidie, Aceh, pada 25 September
1925 di Tanjong Bungong, Lameulo, sekitar 20 km dari Sigli. Dia adalah
keturunan ketiga Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro. Hasan
merupakan anak kedua pasangan Tengku Pocut Fatimah dan Tengku Muhammad Hasan.
Tengku Pocut inilah cucu perempuan Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro yang juga
Pahlawan Nasional Indonesia.
Pada Januari 1965, Hasan
menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka. Jadi, apa yang dilakukannya
dengan memproklamasikan Negara Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 hanyalah
kristalisasi dari ide yang sudah disosialkannya sejak 1965.
Biodata
- Nama : Teungku Hasan Muhammad di Tiro
- Lahir : 25 September 1925, Pidie, Aceh
- Orangtua : Pocut Fatimah (Ibu), Teungku Muhammad Hasan (Ayah)
- Istri : Dora, keturunan Yahudi Amerika (Sebelumnya pernah masuk Islam, lalu cerai)
- Anak : Karim di Tiro (Doktor Sejarah dan mengajar di AS)
- Alamat : Norsborg, Stockholm, Swedia
Pendidikan
- Fakultas Hukum UII, Yogyakarta (1945)
- Ilmu Hukum International, Universitas Columbia
Pengalaman Organisasi
- Pernah aktif dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI)
- Pernah menjabat Ketua Muda PRI di Pidie pada 1945
- Staf Wakil Perdana Menteri II dijabat Syafruddin Prawiranegara
- Staf penerangan Kedutaan Besar Indonesia di PBB
- Presiden National Liberation Front of Aceh Sumatra
- Dinas Penerangan Delegasi Indonesia di PBB,AS, 1950-1954
- Ketua Mutabakh, Lembaga Nonstruktural Departemen Dalam Negeri Libya
- Pernah kuliah di UGM Yogya
- Dianugerahi gelar Doktor Ilmu Hukum University of Plano,Texas
- Lulusan University Columbia dan Fordam University di New York
Karya-karya
- Mendirikan "Institut Aceh" di AS
- Dirut dari Doral International Ltd di New York
- Punya andil di Eropa, Arab dan Afrika dalam bisnis pelayaran dan penerbangan
- Diangkat oleh Raja Feisal dari Arab Saudi sebagai penasehat agung Muktamar Islam se-Dunia (1973)
- Mendeklarasikan Aceh merdeka pada 4 Desember 1976
- 1976-1979 untuk melawan pemerintah Indonesia
- Artikel berjudul The Legal Status of Acheh Sumatra under International Law 1980
- The Unfinished Diary
- Atjeh Bak Mata Donya (Aceh Dimata Dunia)
- Terlibat sebuah "federasi" 10 daerah di Sulawesi, Sumatra, dan Maluku perlawanan terhadap pemerintahan Soekarno
- Menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka,1965
0 comments:
Posting Komentar