-->

Antara Palestina dan Israel

Posted by Sarjana Ekonomi on Jumat, 14 Juni 2024


Sejarah awal mula konflik antara Palestina dan Israel adalah kompleks dan panjang, berakar pada berbagai faktor sejarah, agama, dan politik. Berikut adalah garis besar perkembangan utama yang mengarah pada situasi saat ini:

Periode Kuno

Periode Kuno: Wilayah Palestina dan Israel saat ini telah dihuni sejak zaman kuno, dengan berbagai kerajaan dan kekaisaran menguasai daerah tersebut. Bangsa Israel kuno, yang menurut Alkitab, berhubungan dengan para patriark Abraham, Ishak, dan Yakub, menetap di wilayah ini sekitar milenium kedua SM. Yerusalem menjadi pusat keagamaan penting bagi Yahudi.

Penaklukan dan Pemerintahan Asing: Selama berabad-abad, wilayah ini dikuasai oleh berbagai kekuatan asing, termasuk Asyur, Babilonia, Persia, Yunani, dan Romawi. Pada tahun 70 M, pemberontakan Yahudi melawan Romawi berakhir dengan penghancuran Kuil Kedua di Yerusalem dan diaspora Yahudi.

Periode Islam dan Kekhalifahan

Penaklukan Islam: Pada abad ke-7, wilayah ini ditaklukkan oleh pasukan Muslim di bawah kekhalifahan Rashidun. Kota Yerusalem menjadi tempat suci ketiga dalam Islam setelah Mekah dan Madinah, dengan dibangunnya Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa.

Kekuasaan Berbagai Kekhalifahan: Wilayah ini kemudian berada di bawah kekuasaan berbagai kekhalifahan dan dinasti Muslim, termasuk Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, dan akhirnya Kekaisaran Ottoman, yang menguasainya dari abad ke-16 hingga awal abad ke-20.

Periode Modern Awal hingga Abad ke-20

Zionisme: Pada akhir abad ke-19, gerakan Zionisme muncul di Eropa, dipelopori oleh tokoh seperti Theodor Herzl, dengan tujuan mendirikan negara Yahudi di tanah leluhur mereka di Palestina sebagai respon terhadap antisemitisme di Eropa.

Perang Dunia I dan Mandat Inggris: Setelah Perang Dunia I, Kekaisaran Ottoman runtuh, dan Inggris memperoleh mandat dari Liga Bangsa-Bangsa untuk mengelola Palestina. Pada tahun 1917, Deklarasi Balfour Inggris menyatakan dukungan untuk pembentukan "rumah nasional bagi rakyat Yahudi" di Palestina, yang meningkatkan imigrasi Yahudi ke wilayah tersebut.

Konflik dan Pembentukan Negara Israel

Ketegangan dan Kekerasan: Imigrasi Yahudi yang meningkat dan pembelian tanah oleh Zionis menyebabkan ketegangan dengan penduduk Arab Palestina. Berbagai insiden kekerasan terjadi antara komunitas Yahudi dan Arab, serta dengan administrasi Inggris.

Pembagian dan Perang: Pada tahun 1947, PBB mengusulkan rencana pembagian Palestina menjadi dua negara, satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab, dengan Yerusalem di bawah pengelolaan internasional. Rencana ini diterima oleh Yahudi tetapi ditolak oleh Arab.

Pembentukan Israel dan Perang 1948: Pada 14 Mei 1948, negara Israel diproklamasikan. Keesokan harinya, negara-negara Arab tetangga menyerang Israel, memulai Perang Arab-Israel 1948. Israel berhasil bertahan dan bahkan memperluas wilayahnya di luar batas yang diusulkan oleh PBB.

Periode Pasca Perang dan Konflik yang Berlanjut

Pengungsi Palestina: Perang 1948 mengakibatkan sekitar 700.000 warga Palestina menjadi pengungsi, yang sampai sekarang menjadi salah satu isu sentral dalam konflik.

Perang dan Perdamaian: Serangkaian perang antara Israel dan negara-negara Arab (1956, 1967, 1973) memperbesar wilayah Israel dan menambah kompleksitas konflik. Perang Enam Hari 1967 membuat Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, yang hingga kini menjadi wilayah yang diperebutkan.

Upaya Perdamaian: Berbagai upaya perdamaian telah dilakukan, termasuk Perjanjian Oslo pada 1993 yang menghasilkan pembentukan Otoritas Palestina dan penarikan sebagian pasukan Israel dari Tepi Barat dan Gaza, namun solusi dua negara masih belum tercapai.

Ketegangan Berkelanjutan: Konflik ini terus berlanjut dengan ketegangan dan kekerasan periodik, termasuk Intifada pertama (1987-1993) dan kedua (2000-2005), serta berbagai konflik bersenjata di Gaza.

Kondisi Terkini

Hingga kini, konflik Palestina-Israel tetap menjadi salah satu isu internasional paling rumit dan kontroversial, dengan solusi yang masih jauh dari tercapai meskipun berbagai upaya diplomatik telah dilakukan.

Previous
« Prev Post

Related Posts

Jumat, Juni 14, 2024

0 comments:

Posting Komentar