-->

WAJIB BACA ! 12 ADAB MURID KEPADA GURU

Posted by Sarjana Ekonomi on Rabu, 06 Maret 2019

12 ADAB MURID KEPADA GURU

 ١٢ أَدَبُ المُتَعَلِّمَ مَعَ مُعَلِّمِه

١. اَنْ يَبْدَأَهُ بِالتَّحِيَّةِ وَ السَّلَامِ.

1. Hendaknya sang murid memulai terlebih dahulu sapaan dengan sapaan (yang agung) dan salam (kepada sang guru)

٢ . أَنْ يُقَلِّلَ الكَلَامَ بَيْنَ يَدَيْهِ اِلَّا لِضَرُورَةٍ.

2. Sedikit berbicara dihadapannya kecuali dalam keadaan darurat.


٣ . أَلَّا يَتَكَلَّمَ إِلَّا جَوَاباً عَلَى أُسْتَاذِهِ إِذَا سَأَلَهُ.

3. Tidak membicarakan (hal yg tidak pantas) kecuali jawaban atas apa yang ditanyakan oleh gurunya jika ditanya.

٤ . أَلَّا يَسأَلَ حَتَّى يَسْتَأْذِنَ بِأَدَبٍ.

4. Tidak serta merta langsung bertanya kecuali sampai dengan telah diizinkanya dengan penuh sopan santun.

 ٥ . أَلَّا يُعَارِضُهُ وَ لَا يُشِيْرُ بِخِلَافِ رَأْيِهِ وَلَوْ كَانَ صَادِقًا.

 5. Tidak mendebatnya dan juga tidak memperlihatkan isyarat pertentangan terhadap pendapat sang guru walaupun hal tersebut adalah benar adanya (dan pandangan guru tersebut adalah salah).

٦ . أَلَّا يُنَاجِي جَلِيْسَهُ فِيْ مَجْلِسِ أُسْتَاذِهِ.

6. Tidak berbisik (apa lagi ngobrol) dengan yang hadhir pada saat majlis guru  berlangsung.

٧ . أَلَّا يَتَلَفَّتَ اِلَى جِهَةِ اليَمِيْنِ أَوِ الشِّمَالِ.

7. Tidak memalingkan diri ke kiri atau ke kanan (dari pandangannya).

٨. أَنْ يَكُفَّ عَنِ الكَلَامِ مَعَهُ إِذَا أَظْهَرَ مَلَالَهُ.

8. Mencukupkan suatu pembicaraan pada saat nampak kejenuhan pada sang guru.

٩ . إِذَا قَامَ قَامَ مَعَهُ‘ وَلَا يَتْبَعُهُ.

9. Jikalau sang guru berdiri maka berdirilah juga dengannya dan tidak mengikutinya (tidak mengurubunginya yang terlalu).

١٠ . أَلَّا يُسِيءَ بِهِ الظَّنَّ عِنْدَ مُشَاهَدَةِ مَا يَعْتَقِدُهُ مِنْ أَفْعالِهِ خَطَأ ‘ بَلْ يَسْأَلُهُ بِأَدَبٍ وَ يَسْتَفْسِرُ عَمَّا أَشْكَلَ عَلَيْهِ.

10. Tidak langsung berburuk sangka kepada suatu perbuatan sang guru yang disaksikan dimana perbuatan tersebut kita yaqini adalah salah, akan tetapi kita bertanya terlebih dahulu dengan penuh sopan santun dan menafsirkan (hal tersebut kepada yang baik) apa-apa yang telah dilakukannya.

١١. أَلَّا يَغِيبَ بِغَيْرِ عُذْرٍ عَنْ مَجَالِسِ عِلْمِهِ.

11. Tidak ghoib (absen atau tidak hadhir) tanpa 'udzur pada majlis ilmunya sang guru.

١٢. أَنْ يَفْرِحَ بِمَا يُفْرِحُهُ ‘ وَ يُنْكِرُ مَا يُنْكِرُهُ.

12. Ikut senang atas atas apa-apa yang disenangi oleh sang guru juga ikut tidak senang atas apa-apa yang tidak disenangi oleh sang guru.

📎نقلا من الكتاب مبادىء السلوك في معرفة علاقة العبد المملوك مع ملك الملوك (سيد الحبيب الدوكتور ابو بكر بن علي المشهور)
مترجم (الحبيب ذكي بن عبد الرحمان العيدروس)

Di kutip dari kitab mabadi issuluk fi ma'rifati 'alaqatil abdil mamluk ma'al malikil muluk, karya (As Sayyidil Habib Doktor abu Bakar Al'adny bin Ali Al Masyhur Rahimahullah)

Mudah-mudahan menjadi Mu'izzah bagi kita semua, dan semoga bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, serta di jadikan ilmu turun temurun untuk anak cucu kita.
Previous
« Prev Post

Related Posts

Rabu, Maret 06, 2019

0 comments:

Posting Komentar